Senin, 23 Januari 2012

Kebutuhan Nutrisi Sesuai Usia Anak


·         Bayi
Masa pertumbuhan ditandai oleh pertumbuhan yang cepat dan protein tinggi, vitamin, mineral, dan kebutuhan energy. Rata-rata berat badan lahir dari bayi Amerika 3,2-3,4 Kg dan bayi Indonesia ± 2,75 - 3,2 Kg. bayi biasanya menambah berat badannya menjadi dua kali lipat pada saat berusia 4 hingga 5 bulan dan tiga kali lipat pada usia 1 tahun. Asopan energy kira-kira 108 kkal/kg berat badan yang diperlukan pada satu setengah masa pertumbuhan dan 98 kkal/kg pada dua setengah (Food and Nutrition Board, 1989). Waktu penuh bayi baru lahir dapat mencerna dan mengabsorbsi karbohidrat, protein sederhana dan jumlah sedang dari lemak yang diemulsi. Amylase, enzim pemecah zat tepung tidak ada hingga kira-kira berusia 2,5 – 3,5 bulan. Bayi memerlukan kira-kira 100 – 150 ml/kg/hari dari cairan  karena porsi besar dari total berat badan adalah air.

·         Bayi yang Minum ASI
Air susu Ibu menyediakan keuntungan nutrisi, antiviral, antibakteri dan psikososial bagi bayi. Walaupun fakta bahwa ASI ditingkatkan, hanya kira-kira 50% Ibu yang memilih untu memberikan ASI. ASI terdiri dari antibody untuk melindungi melawan virus dan bakteri. Faktor anti alergi dalam dalam susu manusia menghindari alergi yang umum pada masa bayi. Bayi yang minum ASI memerlukan suplemen vitamin D. Suplemen yang memungkinkan termasuk vitamin K, zat besi dan florida walaupun penggunaannya kotroversial.

·         Bayi yang MInum Susu Botol
Formula bayi dirancang untuk mengandung kurang lebih komposisi nutrient dari ASI. Protein dalam formula disediakan seperti air mendidih , kedelai, susu sapi asli, kasein hidrolisat, atau elemen asam amino.
Susu sapi yang regular seharusnya tidak digunakan untuk formula bayi karena menyebabkan perdarahan gastrointestinal dan trlalu pekat bagi ginjal bayi untuk mengelolanya. Madu dan sirup jagung adalah sumber toksin botulisme dan jangan digunakan untuk diet bayi. Toksin dapat menjadi fatal untuk anak-anak berusia di bawah 1 tahun.

·         Pengenalan Makanan Padat
Susu ASI atau formula memberikan nutrisi yang cukup untuk 4 hingga 6 bulan pertama kehidupan. Perkembangan keterampilan motorik pada tangan dan jari-jari yang baik sejalan dengan minat anak pada makanan dan makan sendiri. Sereal yang diperkaya zat besi khususnya diperkenalkan makanan pertama yang semi padat.
Makanan tambahan untuk diet bayi harus diatur oleh kebutuhan nutrien bayi, kesiapan fisik mengatasi bentuk makanan yang berbeda-beda, dan kebutuhan untuk mendeteksi dan mengontrol reaksi alergi. Makanan baru harus diperkenalkan sekali waktu.
·         Todler dan Prasekolah
Kecepatan perkembangan turun ketika usia toddler ( 1 – 3 tahun ). Kebutuhan anak akan kalori lebih rendah tetapi terdapat peningkatan jumlah protein dalam hubungan dengan berat badan. Kalsium dan fosfor penting untuk perkembangan tulang. Todler lebih tertarik dalam lingkungan dan meningkatkan keterampilan motorik disbanding dengan makanan.
Todler memerlukan minimum 2 porsi (480 g) kelompok susu setiap hari untuk memberikan protein, kalsium, riboflavin, dan vitamin A dan B12. Susu yang diperkaya memberikan vitamin D dan tambahan vitamin A . Keseluruhan susu harus digunakan sampai todler berusia 2 tahun untuk membantu meningkatkan asupan asam lemak yang cukup. Separuh dari asupan protein todler harus mengandung nilai protein biologi tinggi. Todler yang mengonsumsi lebih dari 720 g susu sehari daripada makanan lain dapat menimbulkan anemia susu. Seluruh padi-padian, sereal yang diperkaya dan roti adalah sumber yang baik akanzat besi dengan tambahan pada daging. Ketika daging diberikan pada todler, maka makanan harus dipotong kecil untuk menghindari kemungkinana tersedak. Makanan tertentu, seperti hot dog, permen, kacang, anggur, dan pop corn merupakan makanan yang lebih sering diimplikasikan pada kematian karena tersedak dan hal itu harus dihindari.
Todler harus menerima empat porsi setiap hari dari kelompok buah dan sayuran. Satu porsi harus mengandung sumber vitamin C yang baik. Sayuran berdaun hijau dan buah kuning harus sering disajikan.
Empat porsi todler mulai dari roti dan sereal harus termasuk seluruh padi-padian atau roti yang diperkaya nilai gizinya, sereal, dan pasta. Sereal bayi dapat berlanjut digunakan karena kandungan besi yang tinggi. Todler sering menyukai sereal kering tapi sereal yang mengandung gula atau gula pada sereal harus dihindari. Selain empat dasar kelompok makanan, anak harus memiliki 1 hingga 2 sendok the margarine atau mentega untuk vitamin A.
Anak usia prasekolah memerlukan kira-kira 480 g susu setiap hari, 30 – 90 g dari kelompok daging, 4 hingga 5 porsi dari kelompok buah dan sayuran (termasuk sumber vitamin C setiap hari dan porsi sayuran dan buah-buahan berdaun hijau dan kuning tua), tiga porsi seluruh padi-padian atau makanan yang diperkaya gizinya dari kelompok roti dan sereal, dan 3 hingga 4 sendok teh margarine atau mentega.
·         Anak Usia Sekolah
Anak-anak usia sekolah 6 hingga 12 tahun, berkembang pada rata-rata yang rendah dan terus-menerus  dengan penurunan bertahap dalam kebutuhan energy per unit  berat badan. Anak usia sekolah mencapai 3 hingga 5 kg dalam berat badan per tahun  hingga pubertas.
Nafsu makan  anak-anak usia sekolah lebih besar daripada mereka yang lebih muda, dan asupan makanan lebih bervariasi. Asupan yang direkomendasi termasuk dua porsi dari kelompok susu, 60 hingga 90 g kelompok makanan daging, empat porsi atau lebih dari kelompok buah dan sayuran (dengan sumber vitamin C sehari dan sumber vitamin A setiap hari yang lain), 3 hingga 4 porsi dari seluruh padi-padian dan roti yang diperkaya gizinnya dan sereal, dan 1 hingga 2 sendok teh margarine atau mentega.
Walaupun nafsu makan lebih baik dan makanan yang dimakan lebih bervariasi, diet anak usia sekolah  harus hati-hati dikaji untuk kecukupan protein, vitamin A dan C. Asupan susu biasanya melebihi rekomendasi. Kendati demikian, anak usia sekolah seringkali gagal untuk makan sarapan yang tepat dan memiliki asupan di sekolah yang tidak diawasi; sebagai hasil, susu dapat memberikan sumber nutrient yang baik. Lemak, gula, dan garam yang tinggi akibat terlalu bebas asupan makanan kudapan.
·         Remaja
Masa remaja dimulai dengan dorongan pertumbuhan pubertas pada akhir masa anak-anak  dan berakhir pada kelengkapan pertumbuhan fisik. Kebutuhan kalori meningkat besar untuk memenuhi permintaan metabolism yang meningkat. Permpuan memerlukan kira-kira 2200 kkal/hari; laki-laki 2500 hingga 3000 kkal/hari. Kebutuhan protein meningkat untuk kebutuhan sehari-hari dari 45 hingga 59 g. kalsium penting untuk pertumbuhan tulang yang cepat bagi remaja, dan anak perempuan memerlukan sumber zat besi yang terus-menerus untuk menggantikannya pada pengeluaran menstruasi. Anak laki-laki juga memerlukan zat besi yang cukup untuk perkembangan otot. Yodium mendukung peningkatan aktivitas tiroid, dan vitamin B kompleks  mendukung aktivitas metabolis yang tinggi.
Kebutuhan remaja dari kelompok dasar termasuk tiga atau lebih dari kelompok daging, empat atau lebih dari kelompok sayuran-buah (dengan sumber vitamin C setiap hari dan sumber vitamin A setiap hari pada hari yang lain), 4 hingga 6 porsi atau lebih dari klompok sereal (dengan penekanan pada keseluruhan padi-padian), dan 1 hingga 2 sendok makan margarine atau mentega.
Diet remaja dipengaruhi oleh banyak faktor lain daripada kebutuhan nutrisi, termasuk perhatian tentang gambaran diri dan penampilan, keinginan untuk bebas, dan diet padat. Defisiensi nutrisi dapat terjadi pada remaja putri akibat dari diet dan penggunaan kontrasepsi oral. Nutrient yang termasuk adalah asam folat, vitamin B6, vitamin C, tiamin, riboflavin, dan zat besi.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar